Ogoh-ogoh adalah sebuah tradisi budaya yang berasal dari Bali dan biasanya dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Nyepi, yang dikenal sebagai Tawur Agung Kesanga. Ogoh-ogoh berbentuk patung raksasa yang dibuat menyerupai makhluk-makhluk menyeramkan, simbolisasi dari sifat buruk atau kejahatan (bhutakala).
Patung-patung ini dibuat secara kreatif dan detail oleh masyarakat, khususnya para pemuda, menggunakan bahan dasar seperti bambu, kertas, dan styrofoam. Puncak tradisi ini adalah arak-arakan ogoh-ogoh yang dilakukan pada malam hari dengan diiringi gamelan khas Bali. Dalam prosesi ini, ogoh-ogoh diarak keliling desa atau kota sebagai bentuk pengusiran roh jahat.
Setelah diarak, sebagian ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol penyucian diri dan lingkungan dari energi negatif. Tradisi ini bukan hanya sarat makna spiritual dan religius, tapi juga menjadi wadah ekspresi seni dan kekompakan masyarakat Bali.
Nama: Syifa Diratama, Konsultan Bisnis dan Ahli Manajemen Keuangan
Pengalaman: Dengan lebih dari 12 tahun pengalaman dalam bidang manajemen keuangan dan bisnis, Rina telah membantu ratusan bisnis kecil dan menengah dalam mengelola arus kas, membuat strategi pengembangan, dan mencapai kestabilan finansial.
Pendidikan: Lulusan Akuntansi Universitas Indonesia, Rina juga memiliki sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA) yang diakui secara global.
Prestasi: Rina adalah pendiri dari FinPro Indonesia, sebuah konsultan finansial yang telah membantu klien meningkatkan profitabilitas hingga 200% dalam kurun waktu dua tahun. Dia juga aktif sebagai pembicara di berbagai seminar keuangan, baik di dalam maupun luar negeri.
Pendekatan: Dalam pengajarannya, Rina menekankan pada pengembangan strategi praktis yang mudah diterapkan untuk bisnis dan manajemen keuangan yang efektif. Setiap materinya disusun agar mudah dipahami bahkan oleh pemula, dengan fokus pada hasil nyata yang dapat diukur oleh peserta.